Mengenal Ekonomi Digital: Transformasi Bisnis Di Era Internet
Mengenal Ekonomi Digital: Transformasi Bisnis Di Era Internet – Munculnya ekonomi digital telah membawa perubahan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya akuntansi. Keberadaan ekonomi digital memberikan dampak yang signifikan terhadap proses bisnis, artinya penerapannya semakin terfokus pada teknologi. Proses bisnis yang semakin terfokus pada teknologi mengakibatkan perubahan karakteristik kebutuhan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Pemanfaatan teknologi dalam dunia bisnis bukanlah hal yang baru, apalagi di era ekonomi digital. Teknologi merupakan komponen penting dalam sistem informasi yang diharapkan dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat (Vinaarni dan Rahmawati, 2015), sehingga sistem informasi berbasis komputer berkembang dengan sangat cepat. Kompleksitas transaksi bisnis memerlukan teknologi yang memungkinkan penggunanya mengelola informasi akuntansi yang akurat, relevan dan akurat (Lucianda, 2010). Pemanfaatan teknologi menjadi keunggulan kompetitif bagi prestasi kerja seorang akuntan yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada pencapaian organisasi secara keseluruhan (Gogus dan Ozer, 2014). Memahami pentingnya teknologi dalam perekonomian digital, maka teknologi harus diperkenalkan sedini mungkin dengan harapan dapat menghasilkan akuntan yang kompeten.
Mengenal Ekonomi Digital: Transformasi Bisnis Di Era Internet
Waymire dan Basu (2007) merangkum pandangan banyak peneliti sebelumnya tentang akuntansi dan menyimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah institusi ekonomi.
Pdf) Transformasi Bisnis Di Era Digital (teknologi Informasi Dalam Mendukung Transformasi Bisnis Di Era Digital)
Penggunaannya semakin berkembang dan kompleks dengan munculnya bentuk perusahaan di Inggris sekitar abad ke-16. Akuntansi, yang awalnya hanya melibatkan klasifikasi, agregasi, dan ringkasan kinerja bisnis berdasarkan transaksi masa lalu suatu perusahaan, telah berkembang secara signifikan seiring dengan berkembangnya bisnis.
Menurut Horngren dkk. (2014: 3-4), akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan merangkum informasi ekonomi dan kemudian melaporkannya kepada pengambil keputusan. Untuk memahami laporan akuntansi, pengguna laporan tidak hanya harus memahami serangkaian aturan dan prosedur akuntansi, tetapi juga dapat memahami transaksi bisnis yang mendasari munculnya informasi ekonomi. Weygandt, dkk. (2015:4) menjelaskan bahwa akuntansi melibatkan tiga aktivitas dasar, yaitu mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi dapat membantu pihak yang berkepentingan memahami suatu organisasi. Akuntansi mulai mengidentifikasi fenomena ekonomi yang relevan dengan bisnis yang dijalankan oleh suatu organisasi. Setelah proses identifikasi selesai maka akan dilakukan proses pencatatan secara sistematis dan kronologis. Kegiatan selanjutnya adalah komunikasi, yaitu kegiatan menganalisis dan menafsirkan informasi yang dilaporkan.
Tujuan akuntansi adalah memberikan informasi tentang keuangan yang telah diverifikasi dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU), sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi sangat berguna bagi bisnis karena menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi juga dapat digunakan sebagai bahan penilaian keuangan terhadap orang atau organisasi, sehingga orang dan organisasi mengetahui apa yang perlu dilakukan di masa depan. Selain itu, informasi keuangan juga digunakan sebagai alat pengendalian untuk mengendalikan keuangan dan bukti keuangan sehingga individu atau organisasi dapat bertanggung jawab atas keuangannya.
Proses pengolahan data akuntansi dapat dilakukan lebih cepat jika menggunakan komputer. Penemuan komputer pada tahun 1955 mempercepat proses penanganan data akuntansi, mempermudah pengolahan dan penyimpanan informasi, serta menghemat ruang dan waktu. Hal ini mungkin disebabkan karena kemampuan komputer dalam mengolah data jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan berkembangnya teknologi komputer, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk mengolah data akuntansinya. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi (TI) adalah sistem informasi akuntansi (AIS). Di satu sisi, komputer berguna dalam AIS untuk pemrosesan data. Namun di sisi lain memerlukan teknik pemantauan yang berbeda dengan yang digunakan secara manual untuk menjamin keakuratan dan keamanan dalam mengolah data dan melindungi aset perusahaan.
Marketing In The Era Of Technological Transformation: Transformasi Digital Dalam Pemasaran
Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan dalam bidang akuntansi. Akuntansi berkembang dalam tiga era berdasarkan kemajuan teknologi, yaitu Era Pertanian, Era Industri, dan Era Informasi. Alvin Toffler mengatakan hal ini dalam bukunya yang berjudul The Third Wave. Peranan teknologi informasi dalam perkembangan akuntansi berbeda-beda pada setiap zamannya. Semakin maju teknologi maka semakin besar pula dampaknya terhadap bidang akuntansi. Kemajuan ini mempengaruhi perkembangan SIA dalam hal peningkatan kuantitas dan kualitas informasi dalam pengolahan data, pengendalian internal dan pelaporan keuangan.
Perkembangan SIA berbasis komputer dalam penyusunan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit, karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Tujuan dari pelaksanaan audit adalah untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Praktik audit akan dipengaruhi oleh kemajuan yang dicapai di bidang akuntansi, termasuk SIA yang berbasis komputer. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Dampak sebenarnya adalah pengolahan data berubah dari sistem manual menjadi sistem komputer dan munculnya
Untuk akuntansi yang dapat mempermudah pembuatan laporan keuangan. Dengan sistem akuntansi berbasis komputer, pelaksanaannya tidak memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga dibandingkan dengan pekerjaan manual atau tradisional. Selain itu, informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi berbasis komputer akan lebih cepat dan akurat serta tidak memerlukan pengecekan hasilnya secara berulang-ulang (
Ekonomi Digital Adalah: Cara Memanfaatkan Dan Tantangannya
SIA berbasis komputer bukan berarti perusahaan tidak akan mengalami masalah atau gangguan. Hal ini dikarenakan penerapan SIA berbasis komputer memerlukan kesiapan dan kepercayaan diri baik sumber daya manusia maupun sumber daya ekonomi (modal) untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, perusahaan harus mempersiapkan cara mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh hadirnya SIA berbasis komputer.
Menghadapi era industri saat ini, perkembangan ekonomi digital tidak hanya meningkatkan risiko, namun juga membuka kemungkinan-kemungkinan baru. Perubahan-perubahan tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan akuntansi.
Kesulitan dalam profesi akuntansi sepertinya tidak ada habisnya. Hal ini dikarenakan profesi akuntan menghadapi tantangan besar berupa perubahan peran di era Revolusi Industri 4.0. Kini peran akuntan tidak sebatas pencatatan saja.
Perubahan peran akuntan dalam dunia akuntansi akan berdampak pada dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan dampak yang besar terhadap perubahan model bisnis. Pada era pra revolusi industri, berbagai tugas dilakukan secara tradisional atau manual. Sedangkan di era digitalisasi, mesin sudah mulai menggantikan pekerjaan manusia. Profesi akuntansi kemungkinan besar akan tergantikan oleh robot, besar kemungkinannya, namun tidak bisa tergantikan sepenuhnya.
Belajar Pintar Materi Smp, Sma, Smk
Dalam akuntansi di era digital, peran akuntan tidak dapat digantikan oleh robot, yaitu menganalisis laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan menganalisis laporan keuangan memerlukan analisis yang akurat yang akan digunakan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, profesi akuntan merupakan profesi yang berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi pelaporan keuangan.
Di sisi lain, akuntan mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas dan keandalan informasi atau laporan keuangan suatu entitas. Perubahan yang terjadi pada lingkungan global akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dengan cepat menyatukan hampir seluruh negara di dunia. Hal ini menuntut kecepatan dan transparansi informasi di segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan infrastruktur penting untuk mewujudkan transparansi ini.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam bidang akuntansi, berbagai tantangan yang muncul di era digital tidak bisa ditinggalkan begitu saja, harus dijalani. Hal ini terlihat dari munculnya perubahan peran akuntan, dari sekedar pencatatan menjadi keunggulan kompetitif, karena akuntan tidak terikat dengan perkembangan teknologi.
Agar tetap kompetitif, seorang akuntan harus memiliki sertifikasi dan mahir dalam teknologi. Seorang akuntan juga harus memiliki ketangkasan dan strategi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di era digital.
Ekonomi Digital:transformasi Bisnis Dalam Era Digital
Untuk mampu menjawab tantangan era digital. Seorang akuntan harus memiliki kesadaran terhadap perkembangan Revolusi Industri 4.0 untuk melihat peluang yang ada. Selain melihat perkembangan ke arah yang lebih luas mengenai keberadaan profesi akuntansi, perlu dipahami juga bahwa peran seorang akuntan akan tetap dibutuhkan dalam dunia akuntansi di era digital.
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting sebagai tulang punggung penerimaan negara. Untuk memaksimalkan penerimaan pajak perlu adanya inovasi yaitu digitalisasi pajak melalui e-challan. E-Faktur merupakan faktur pajak berbasis elektronik yang memudahkan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dalam menyusun SPT PPN. Mulai 1 Oktober 2020, Direktorat Jenderal Taksi menggunakan e-challan 3.0 dengan memperkenalkan fitur
Fitur ini untuk mengisi informasi berdasarkan data yang telah dicatat sebelumnya. Kehadiran fitur ini dapat meningkatkan kepatuhan perpajakan dan mengurangi risiko kesalahan entri data oleh Wajib Pajak.
Pertumbuhan transaksi keuangan global telah menimbulkan permasalahan baru terkait penghindaran dan penghindaran pajak. Hal ini didapat karena belum adanya informasi yang lengkap dan akurat mengenai aktivitas transaksi yang telah dilakukan. Namun, untuk memperoleh informasi tersebut, otoritas pajak harus berhadapan dengan aturan kerahasiaan bank yang berlaku di negara lain. Oleh karena itu, negara-negara yang tergabung dalam G20 bersama-sama dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) melakukan upaya pertukaran informasi antar negara secara otomatis, yakni.
S1 Bisnis Digital
(AEOI). Sistem ini merupakan pertukaran informasi otomatis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memantau potensi pajak dalam dan luar negeri. Sistem ini mencakup informasi tentang berbagai jenis pendapatan seperti dividen, bunga, gaji, royalti, dan dana pensiun. Penerapan AEOI di Indonesia sangat serius dengan adanya payung hukum yang tertuang dalam Purpu Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. ,
Kemajuan teknologi membuat sistem perpajakan semakin kompleks. Kegiatan perekonomian masyarakat yang didorong secara digital menimbulkan berbagai tantangan, antara lain:
Artinya, pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan mengutamakan substansi ekonomi dibandingkan substansi formal dan hukum, yang dapat dikatakan menjadi pembeda antara pencatatan dalam perpajakan dengan akuntansi pada umumnya. Saat ini dalam akuntansi perpajakan, transaksi dicatat dan dilaporkan jika memenuhi syarat dan ketentuan perpajakan, yaitu dengan mengutamakan perilaku formal atau hukum daripada substansi ekonomi.
Atau startup tidak bisa dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Pajak yang dibayarkan juga tidak jauh berbeda dibandingkan perusahaan lain. Pengajuan pajak juga memerlukan pelaporan sebagai bukti pembayaran pajak. Kewajiban Pelaporan Pajak (SPT)