Laporan Penelitian: Inovasi Dalam Pendidikan Jarak Jauh
Laporan Penelitian: Inovasi Dalam Pendidikan Jarak Jauh – Jakarta (23/9) – pada artikel sebelumnya Kami telah menjelaskan bahwa ada banyak peluang di masa pandemi COVID-19. Hampir setiap sektor terkena dampaknya dalam hal pendidikan dan pembelajaran. Jika Anda sudah membaca artikel bagian pertama. Kami melihat pengalaman yang dibagikan oleh para guru inovatif selama pandemi. Untuk menjaga semangat siswa dalam belajar.
Inilah Guru Inovasi yang mendapat bimbingan teknis (bimtek) dengan bahan ajar pada tahun 2020 sebagai berikut: Dasar-Dasar Pengembangan Pusat Sumber Belajar. Mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan menciptakan lingkungan pembelajaran berbasis ICT. Guru yang diwawancarai adalah peserta terbaik dalam semua program ini dan menyelesaikan semua tugas dengan sukses.
Laporan Penelitian: Inovasi Dalam Pendidikan Jarak Jauh
Di akhir saran teknis Sesi berbagi diselenggarakan di mana para guru berbagi pengalaman mereka. Menghadirkan inovasi dalam mengembangkan lingkungan belajar dan penerapan berbagai format pembelajaran inovatif Sesi berbagi menawarkan semua saran teknis kepada peserta. Termasuk para trainer dan panelis dari seluruh pakar teknologi pembelajaran.
Terbaik Pembelajaran Jarak Jauh Gelar-gelar Magister Di Dalam Studi Bisnis Inovasi Di Dalam Uni Emirat Arab Untuk 2024
Berdasarkan hasil wawancara jarak jauh asynchronous (via WA), berikut sejumlah solusi yang mereka terapkan berdasarkan keadaan mereka masing-masing. Kasus-kasus pengembangan inovasi pembelajaran ini cukup menarik dan beragam. Semoga dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada rekan-rekan guru. Petugas pendidikan dan pengambil kebijakan
Ibu Samini, seorang guru sekolah dasar di Jakarta Mengembangkan inovasi pembelajaran dengan menggabungkan berbagai pendekatan. Permasalahan yang dihadapi adalah siswa seringkali tidak mempunyai peralatan. Siswa menggunakan ponsel orang tuanya untuk mengakses internet. Sementara itu Sebab, telepon seluler digunakan untuk bekerja pada siang hari. Jadi siswa hanya mempunyai waktu pada malam hari.
Bu Samini mengunggah bahan pelajarannya ke blognya pada malam hari. Ia pun meminta para orang tua untuk mendampingi putra-putrinya saat ia ngeblog di malam hari.
Nama saya Samini, guru kelas 5 SDN Jatinegara 08, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Sekolah kami tidak jauh dari Stasiun Buaran. Di seberang rel kereta Sebab lokasi sekolah tersebut dekat dengan kawasan industri Pu Lo Kadung. Rata-rata Warga sekitar Jadi sekolah kami rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik, ada pula yang bekerja online sebagai tukang ojek dan penjual travel.
Pdf) Catatan Pembelajaran Jarak Jauh: Hasil Belajar Sains Dan Pembelajarannya Pada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Distrik sekolah kami sudah masuk zona merah sejak awal pandemi COVID-19. Hingga Juni 2021, situasi ini membuat sekolah kita belum bisa menyelenggarakan pendidikan tatap muka. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan sepenuhnya secara online, namun kami akan tetap melayani siswa tanpa perangkat melalui kunjungan rumah dan mengikuti protokol kesehatan.
Saya menggunakan model flipped class dan blended learning. (Tatap muka virtual dengan Zoom dan Google Meet, PR di Google Classroom) Malam hari saya mempublikasikan konten di blog. Saya berharap keluarga saya mau ikut saya bekerja karena semua anggota keluarga ada di rumah pada malam hari. Oleh karena itu, saat membawa ponsel ke kantor keesokan harinya Anak-anak akan menerima bahan pelajaran dan membawanya untuk ditinjau bersama orang tuanya.
Ibu Yessi, guru kimia SMAN 7 Palangkaraya, menghadapi permasalahan siswa yang bosan dengan pembelajaran daring. Ada banyak upaya. Hal ini mencakup penggunaan berbagai lingkungan belajar dan penerapan model pembelajaran. Salah satu cara yang ia gunakan adalah dengan mengembangkan lingkungan pembelajaran berbasis Android miliknya sehingga siswa dapat mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja dengan perangkat di tangan. Dalam kebanyakan kasus Kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara asinkron, kata Ibu Yessi:
Peningkatan pembelajaran tersebut mempertimbangkan kesulitan belajar pada masa pandemi COVID-19. Dengan keterampilan menciptakan lingkungan pembelajaran menggunakan iSpring dan Smart Apps Creator, guru merancang lingkungan pembelajaran berbasis Android yang dapat digunakan secara offline (Smart Apps Creator), serta online dan offline (menggunakan iSpring Suite 9) menggunakan berbagai implementasi SOLE, kelas terbalik dan pembelajaran berbasis proyek, yang disesuaikan dengan sifat bahan ajar. adalah salah satunya
Ketersediaan Internet Jadi Kendala Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran berlanjut secara asinkron menggunakan aplikasi yang dibuat dan disesuaikan dengan kecepatan siswa. Bahan ajar, lembar kerja, soal latihan, dan penilaian gamified disertakan dalam satu aplikasi Dan video pembelajaran akan diupload ke aplikasi.
Penyediaan lingkungan belajar didasarkan pada konsep pembelajaran kontekstual atau penerapan wawasan green chemistry dalam praktik kimia. Dari lembar kerja yang disiapkan oleh guru Siswa dapat menerapkan konsep green chemistry dan melakukan eksperimen kimia dengan menggunakan alat dan bahan yang dimiliki di rumah.
Hasil lab/aplikasi siswa dilaporkan melalui Instagram secara massal. Sebab, sebagian siswa kesulitan mengakses internet. Siswa kemudian dapat memilih kapan akan mengunggah hasil magang mereka. Laporan berupa foto, alat dan bahan proses eksperimental dan hasil eksperimen
Selain itu, siswa dengan kemampuan lebih baik dan bertempat tinggal di daerah dengan akses internet kuat dapat membuat konten dalam bentuk video dan mengunggahnya ke YouTube dan membagikan tautannya kepada guru.
Efektivitas E-learning Pada Pendidikan Tinggi Dengan Menggunakan Learning Management System (moodle Dan Google Classroom)
Pembelajaran menggunakan aplikasi yang dibangun dengan iSpring Suite dan Smart Apps Creator, serta menerapkan praktik kimia ramah lingkungan pada bahan ajar dan menggunakan Instagram dapat meningkatkan pengetahuan sains siswa dan pengetahuan digital siswa
Ditemukan bahwa siswa memiliki ambang batas yang sangat tinggi terhadap pengetahuan ilmiah. dengan perolehan skor 0,87 untuk pengetahuan (konten dan konteks), pengetahuan proses (Kecukupan) mempunyai persentase rata-rata sebesar 76,06% dengan kategori baik. Respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan Instagram sebesar 81% dengan kategori kuat. Respon siswa terhadap Pembelajaran Terapan Green Chemistry sebesar 86%, termasuk dalam kategori sangat kuat. Beberapa tanggapan siswa mengenai lingkungan belajar tercantum di bawah ini.
Ibu Hasibuan adalah seorang guru di salah satu SMK di Medan. Permasalahan yang ditemui antara lain siswa malas belajar online karena bekerja, tidak mempunyai peralatan, dan kesulitan belajar menggunakan IT. Akibatnya, semakin banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan studinya. Untuk mengatasi masalah ini, Ibu Hasibuan mencoba menggunakan LMS Kelas Virtual Rumah Belajar. Namun, agar hal ini dapat terjadi, LMS harus memberikan petunjuk penggunaan tatap muka terlebih dahulu.
Nama saya Juniyanti Khoiriyah Hasibuan, S.Pd, dan saya mengajar fisika di SMK Negeri 14 Medan (dulu merupakan SMK negeri di provinsi Sumatera Utara). Sekitar bulan Maret 2020, saya harus menghentikan kegiatan mengajar secara tiba-tiba karena pandemi Covid 19
Model Pembelajaran Terbuka Jarak Jauh
Saya harus terus mengajar. namun tidak bertemu dengan siswa secara langsung Saat itu saya tidak tahu harus berbuat apa. Kebetulan les privat anak saya juga termasuk pendidikan jarak jauh. Mereka menggunakan grup WhatsApp sebagai alatnya. Guru akan menyampaikan pidato selama absensi. Bagikan materi video, ajukan pertanyaan, dan ajari siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. dan menerima evaluasi segera Saya segera mengadopsi metode ini. Namun saya menghadapi kendala, seperti tidak semua siswa kami memiliki Android atau smartphone. Sebab, hampir seluruh siswa kami berasal dari keluarga miskin. Oleh karena itu, hanya 4 siswa yang antusias mengikuti pelatihan tersebut. Kejadian seperti ini terjadi di setiap kelas yang saya ajar.
Kebetulan ada teman yang mengirimi saya informasi tentang batik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya segera mengikuti Setelah belajar banyak Saya juga mengubah strategi saya untuk tahun ajaran baru.
Tahun ajaran baru 2020 satu semester Setelah mengenal LMS Rumah Belajar Virtual Classroom, saya memanfaatkannya sebagai ruang kelas virtual. Dan komunikasi terus dilakukan melalui grup WhatsApp. Kendala yang saya hadapi adalah siswa belum siap menggunakan teknologi. Sehingga saya harus bekerja hingga larut malam untuk membantu siswa yang kesulitan mengumpulkan tugas di kelas virtual Rumah Belajar.
Apalagi efisiensi berkurang karena siswa malas belajar daring akibat minimnya peralatan dan lemahnya kemampuan belajar menggunakan TI. Akibatnya, semakin banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan studinya.
Hasil Studi Dokumentasi Inovasi Pendidikan Dan Praktik Baik Pemerintah Daerah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (pjj)
Saya kembali mengubah strategi pada TP 2020/2021, saat ini saya menggunakan kelas virtual bernama Rumah Belajar Virtual Classroom dan meminta siswa untuk datang ke sekolah secara bergiliran. saat di sekolah Saya menyarankan siswa untuk menggunakan kelas virtual Rumah Belajar. Kesulitan siswa muncul tidak hanya dalam pembelajaran. Namun hal ini juga terjadi pada aplikasi IT. Setelah menerapkan strategi ini Semua siswa bisa lulus.
Di tahun ajaran baru ini Saya mengganti pertemuan tatap muka dengan pertemuan tatap muka virtual. Saya menggunakan situs Google sebagai papan informasi bagi siswa saya sebagai bahan pembelajaran. Koneksi tatap muka virtual dan tas pekerjaan rumah Jika ada siswa yang masih mengalami kesulitan belajar Saya langsung mengajak mahasiswa untuk pertemuan virtual tatap muka. Dan meminta siswa mengungkapkan kesulitannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Cara ini sangat efektif dalam meningkatkan keinginan belajar dan keterampilan siswa.
Ibu Intan bekerja di sekolah perkotaan yang memiliki fasilitas ICT yang memadai. Permasalahan yang ditemui adalah kondisi kepemilikan perangkat siswa yang bervariasi dan keinginan siswa untuk segera kembali bersekolah seperti biasa. Solusinya adalah dengan memberikan pembelajaran dengan mengunjungi siswa yang tidak mempunyai gawai. dan dengan menerapkan pembelajaran online bagi siswa yang memiliki akses internet.
Platform yang digunakan adalah Google Classroom yang merupakan gabungan konten yang disediakan pada blog pribadi. Untuk memuaskan keinginan siswa untuk bersekolah, Ibu İntan juga mengadakan pertemuan tatap muka secara online.
Buku Rangkuman Inovasi Pjj “potret Pendidikan Tinggi Di Masa Covid-19” Diluncurkan
SMP Negeri 3 terletak di lokasi yang strategis. (Pusat Kota) Di Banda Aceh, Kecamatan Baiturrahman mempunyai populasi siswa terbesar yaitu 890 siswa dan terdiri dari 27 kelompok belajar (9 Kelompok VII, 9 Kelompok VIII, 9 Kelompok IX), jumlah guru 54 orang, dan Ndig 9 orang) Memadai sarana dan prasarana. Fasilitas IT memadai dan jaringan internet dalam kondisi baik.
Masalah pembelajaran yang umum adalah kepemilikan perangkat yang berbeda. Beberapa siswa tidak memiliki akses internet karena tidak memiliki peralatan TIK. Siswa sangat ingin kembali ke sekolah dan berinteraksi dengan teman dan gurunya.
Solusinya adalah dengan mengunjungi siswa yang terbatas peralatan dan kuota (sudah terlaksana).