Laporan Lingkungan: Dampak Pemanasan Global Dan Solusinya
Laporan Lingkungan: Dampak Pemanasan Global Dan Solusinya – 11 Agustus 2022 20:33 11 Agustus 2022 20:33 Diperbarui: 11 Agustus 2022 20:50 2241 0 0
Depok, (11/08/2022)- Fenomena perubahan iklim merupakan permasalahan global yang kini semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan AR6 IPCC (International Panel on Climate Change) Agustus 2021, terlihat jelas adanya hubungan antara perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Laporan Lingkungan: Dampak Pemanasan Global Dan Solusinya
Jelas bahwa aktivitas manusia, secara langsung dan tidak langsung, mempunyai dampak besar terhadap perubahan iklim global.
Seberapa Besar Dampak Ekonomi Akibat Pemanasan Global?
Beberapa aktivitas tersebut antara lain peningkatan gas rumah kaca, peningkatan karbon di atmosfer, penggundulan hutan, dan aktivitas industri.
Berbagai dampak perubahan iklim telah dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia dan beberapa dampak tersebut antara lain mencairnya es di wilayah kutub, naiknya permukaan air laut yang menyebabkan banyak wilayah pesisir dan dataran rendah berisiko tenggelam.
Terjadinya kebakaran hutan dan gagal panen pada beberapa aset pertanian akibat musim kemarau berkepanjangan, kenaikan suhu bumi, musim hujan lebat yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah, meningkatnya penyakit, dampak psikologis dan banyak hal lainnya.
Semakin besarnya dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia, membuat mahasiswa KKN TIM II Undip mengajak masyarakat untuk melakukan aksi bersama dalam upaya mengurangi dampak terhadap lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Cara Mencegah Pencemaran Air
Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk aksi nyata dengan mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal dan memasang spanduk tentang pendidikan dan seruan untuk menyelamatkan negara dari perubahan iklim.
Yang memuat pengertian, sebab dan akibat perubahan iklim pada spanduk tersebut, serta beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Pemasangan spanduk tersebut dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2022 di RT 04 RW 56 Padukuhan Gandok, tepatnya di sekitar Taman Wilayah Sahabat Anak dan Pos Kamling RW 56. Tempat ini dinilai strategis untuk memasang spanduk karena merupakan fasilitas umum dengan tingkat tinggi lalu lintas dan tempat berkumpulnya warga untuk bersantai, sehingga spanduk edukasi tentang perubahan iklim dapat dengan mudah dipajang oleh masyarakat Padukuhan Gandok .untuk dilihat dan dibaca.
Implementasi program ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Kami berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Padukuhan Gandok terhadap permasalahan perubahan iklim global dan dapat mengambil langkah-langkah kecil dalam mengendalikan dampak perubahan iklim terhadap lingkungan tempat tinggal masyarakat untuk perlindungan. negara saat ini dan di masa depan.
Riset: Pemanasan Global Capai Rekor, Tapi Tidak Makin Cepat
TAG kkntimiiundip kkknundip2022 kkknundip perubahan iklim pemanasan global p2kkn undip tugas kuliah sosial budaya sosial budaya Pemanasan global adalah istilah yang menggambarkan fenomena peningkatan suhu rata-rata daratan, lautan, dan atmosfer secara bertahap. Sejak 100 tahun lalu, suhu permukaan bumi meningkat sekitar 0,6 derajat. Oleh karena itu, para peneliti dan ilmuwan mulai mempelajari fenomena tersebut.
Pemanasan global merupakan permasalahan global yang tidak hanya dialami atau dialami oleh masyarakat di Indonesia dengan bukti bahwa cuaca semakin panas di banyak kota dan desa, namun hampir di seluruh belahan dunia. Masalah pemanasan global dimulai pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, dimana seluruh kehidupan atau hubungan antarmanusia dihilangkan dari Bumi. Namun pemanasan global semakin menarik perhatian internasional melalui berbagai penelitian dan dengan indikator serta dampak yang berbeda-beda. KTT Bumi yang diadakan di Kyoto, Jepang pada tahun 1997 semakin memperjelas kepada dunia bahwa pemanasan global merupakan musuh utama umat manusia yang hidup di bumi, dan diperlukan upaya untuk memeranginya secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan. .
Demikian pula pada KTT G20 yang diadakan di Roma, Italia pada tahun 2021, para pejabat tinggi negara-negara anggota G20, termasuk Presiden Joko Widodo, sepakat untuk menurunkan suhu global hingga 1,5 derajat. Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon deforestasi ke tingkat terendah dalam 20 tahun. Indonesia juga melakukan restorasi 3 juta hektar lahan kritis selama 10 tahun antara tahun 2010 dan 2020 dan memulihkan 600.000 hektar hutan bakau pada tahun 2024. Sementara itu, Jokowi juga menyatakan Indonesia berkomitmen untuk memulihkan hutan-hutan penting yang rusak. digunakan untuk memproduksi minyak sawit. Jumlah kebakaran hutan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 82 persen. Seperti diketahui, Jokowi akan mengikuti KTT Perubahan Iklim COP-26 di Glasgow, Skotlandia pada 1-2 November 2021. Indonesia mempunyai peran strategis dalam perubahan iklim global karena statusnya sebagai produsen batu bara dan minyak sawit terbesar. .
Efek rumah kaca ini berarti panas yang ada di permukaan bumi tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa, melainkan tetap terperangkap di atmosfer. Efek rumah kaca ini memang bermanfaat bagi manusia, namun jika berlebihan akan berdampak buruk terhadap iklim dan udara di bumi.
Bumi Memanas, Ruang Hidup Menyempit
Gas metana yang berasal dari plastik yang terkena sinar matahari disebut-sebut menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim terkait pemanasan global. Sampah yang dihasilkan masyarakat setiap hari, terutama sampah yang tidak dapat didaur ulang seperti styrofoam dan plastik, juga merupakan sumber emisi CO2 lainnya.
Biaya listrik menyebabkan cadangan listrik semakin berkurang karena listrik membutuhkan pembakaran batu bara, sehingga meningkatkan suhu global.
Pabrik-pabrik industri menimbulkan banyak asap, dan dapat menimbulkan polusi udara yang akan mencemari lingkungan dan menyebabkan pemanasan global.
Penebangan hutan akan menyebabkan pemanasan global, karena fungsi hutan adalah sebagai penyerap karbon dioksida, dan hutan sebagai penghasil oksigen.
Mengenal Banjir Rob Dampak Dari Pemanasan Global Yang Disebabkan Oleh Naiknya Permukaan Air Laut (3)
Klorofluorokarbon (CFC) merupakan bahan kimia yang digunakan pada berbagai peralatan rumah tangga seperti AC dan lemari es.
4. Hilangnya terumbu karang akibat kenaikan suhu dan permukaan air laut. Meski banyak spesies lain yang hidup di rak ular.
6. Lapisan ozon (atom oksigen di atmosfer) semakin berkurang. Sedangkan fungsinya melindungi permukaan bumi dari sinar ultraviolet, menjaga kestabilan suhu bumi, dan melindungi dari benda langit yang jatuh ke bumi.
Perlindungan lingkungan dapat dicapai dengan penanaman pohon dan penghijauan lahan pada situasi kritis. Tumbuhan memiliki proses fotosintesis untuk menghilangkannya. Dalam proses ini, tumbuhan dapat menghasilkan oksigen. Semakin banyak oksigen yang dihasilkan tanaman, semakin rendah jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Makalah Pemanasan Global
Penggunaan energi alternatif dapat mengurangi penggunaan energi fosil (minyak bumi dan batubara). Energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti sumber energi tak terbarukan adalah bioenergi, energi angin, energi panas bumi, energi matahari, dan lain-lain.
Aktivitas manusia seringkali menghasilkan gas yang mengandung karbon, misalnya penggunaan tungku minyak. Karbon dioksida yang dihasilkan kompor minyak tanah mengeluarkan asap ke udara. Oleh karena itu, penggunaan kompor berbahan bakar minyak sebaiknya digantikan dengan biogas. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas yang diperoleh dari daur ulang sampah organik.
Masyarakat dunia memerlukan pendidikan dan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan hidup agar dapat bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut. Pemahaman terhadap pola pikir dan perilaku manusia yang mempengaruhi lingkungan hidup diperlukan agar masyarakat dapat sadar dan mengembangkan rasa cinta terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat harus melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan perlindungan lingkungan hidup.