Dampak Teknologi Terhadap Keterampilan Tenaga Kerja
Dampak Teknologi Terhadap Keterampilan Tenaga Kerja – Perkembangan kecerdasan buatan akan berdampak pada semua sektor bisnis. Hal ini menjadi tantangan baru bagi dunia kerja di Indonesia karena setiap sektor memiliki profil tenaga kerja yang sangat bervariasi.
Aktivitas Konsumen Layanan Informasi Keuangan di Contact Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 157, di Kantor OJK, Menara Radius Prawiro, Lantai 2 Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (14/02/2019). Sektor jasa keuangan merupakan salah satu sektor usaha yang paling diminati. terpapar dengan kehadiran teknologi AI.
Dampak Teknologi Terhadap Keterampilan Tenaga Kerja
JAKARTA, – Kecerdasan buatan (AI) akan berdampak pada 17 sektor usaha di Indonesia. Diperkirakan 26,7 juta pekerja Indonesia akan terbantu dengan AI.
Memahami Dampak Positif Dari Aktivitas Kreatif Pada Anak
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan baru bagi dunia kerja di Indonesia dengan profil pendapatan dan jam kerja yang beragam. AI akan berdampak pada 17 sektor usaha di Indonesia. Diperkirakan 26,7 juta pekerjaan orang dapat terbantu atau lebih efisien dengan teknologi AI. Angka tersebut setara dengan 22,1 persen dari total angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2021.
Pekerjaan di setiap sektor bisnis memiliki tingkat efektivitas AI yang berbeda-beda. Dampak terbesar akan terjadi pada sektor komunikasi (58,1 persen). Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor yang paling sedikit terpapar (1,3 persen).
Petugas memantau kualitas jaringan lalu lintas data dan suara di ruang Network Operation Center Telkomsel, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Jika AI digunakan dalam pekerjaan sehari-hari, jam kerja akan menjadi lebih singkat. Hingga pengolahan mikrodata Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS tahun 2021, rata-rata waktu kerja pekerja di Indonesia adalah 8 jam per hari. Namun dengan kecerdasan buatan, waktu kerja tersebut dapat dipersingkat menjadi 6 jam sehari. Sisanya 2 jam bisa dilakukan oleh AI.
Cara Memanfaatkan Teknologi Dalam Pendidikan Yang Guru Harus Tahu!
Hal ini juga dapat mengubah peringkat waktu kerja di 17 sektor. Berdasarkan data Sakernas tahun 2021, pekerjaan di sektor pertambangan memiliki rata-rata jam kerja paling lama, yaitu 9,2 jam per hari. Yang paling pendek adalah pada sektor pendidikan yaitu 5,4 jam per
Namun dengan diperkenalkannya kecerdasan buatan, pekerjaan dengan jam kerja terpanjang beralih ke sektor perumahan dan makanan dan minuman menjadi 7,5 jam sehari. Jam kerja layanan pendidikan tetap menjadi yang tercepat, berkurang menjadi 4,1 jam per tahun hari.
Pemeringkatan jam kerja berbeda-beda tergantung seberapa besar kecerdasan buatan dapat membantu pekerjaan di setiap sektor. Efisiensi AI di sektor pertambangan 31,6 persen lebih besar dibandingkan sektor akomodasi dan makanan dan minuman (18,1 persen). Alhasil, efisiensi waktu pada sektor ini hanya 1,3 jam per hari. Sedangkan sektor pertambangan bisa mencapai 2,2 jam per hari.
Teknologi AI di sektor pertambangan dapat membantu pengawasan alat berat. Mulai dari perawatan, pelacakan kinerja hingga identifikasi kerusakan mesin. Pekerjaan yang biasanya padat karya dan memakan waktu lama akan menjadi lebih singkat dengan AI.
Revolusi Industri 4.0 Dan Dampaknya Pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Apabila lama kerja dapat mempengaruhi besaran gaji, maka ada pekerja yang akan mendapat pengurangan gaji yang cukup besar. Mereka adalah pekerja di sektor yang paling terkena dampak kecerdasan buatan, yaitu keuangan dan asuransi, informasi dan komunikasi, serta layanan bisnis.
Tanpa AI, rata-rata gaji pekerja di sektor keuangan dan asuransi adalah Rp4,07 juta per bulan atau setara Rp29.167 per jam dengan waktu kerja 8,2 jam per hari. Dengan bantuan kecerdasan buatan, gajinya turun menjadi Rp 2,6 juta per bulan. Angka tersebut dicapai setelah jam kerja juga dikurangi menjadi 5,3 jam per
Begitu pula dengan pekerja di sektor informasi dan komunikasi. Awalnya rata-rata Rp3,4 juta per bulan atau setara Rp24.614 per jam dengan waktu kerja 8,8 jam per hari. Namun jika mengadopsi AI, penghasilan Anda akan turun menjadi Rp 2,1 juta per bulan dengan jam kerja juga berkurang menjadi 5,6 jam per hari.
AI akan berdampak pada 17 sektor usaha di Indonesia. Diperkirakan 26,7 juta pekerjaan orang dapat terbantu atau lebih efisien dengan teknologi AI. Angka tersebut setara dengan 22,1 persen dari total angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2021
Menerjang Masa Depan Pendidikan: Perkembangan Teknologi Yang Tak Terhindarkan
Sementara itu, pekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan pendapatan paling kecil dibandingkan dengan besarnya dampak AI di sektor ini. Dari Rp987,9 ribu per bulan menjadi Rp975,2 ribu per bulan.
Penurunan upah dapat mempengaruhi keadaan keuangan suatu rumah tangga, terutama jika terjadi pada pekerja yang juga merupakan kepala keluarga. Pada tahun 2021, secara nasional, pekerja dengan status kepala keluarga akan mencapai hampir setengah dari total angkatan kerja di Indonesia atau 59,7 juta orang.
Sejumlah sektor ekonomi mempunyai persentase pekerja yang dipimpin keluarga yang cukup besar. Lima terbesarnya adalah sektor konstruksi yang mencapai 72,4 persen. Kemudian disusul pengangkutan dan penyimpanan (67,5 persen), pertambangan dan penggalian (66,7 persen), penyediaan air, pengelolaan limbah dan sampah (65,4 persen), serta real estat (64 persen).
Salah satu pekerja mengawasi pemasangan batangan baja pada proyek konstruksi di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/5/2023).
Microsoft Umumkan Peluang Pengembangan Keterampilan Ai Bagi 2,5 Juta Orang Di Asia Tenggara Hingga Tahun 2025
Dua dari lima sektor tersebut diperkirakan memiliki paparan kecerdasan buatan yang cukup tinggi. Sektor properti terkena dampak sebesar 38,8 persen, serta sektor pertambangan dan penggalian (31,6 persen). Kombinasi persentase pekerja yang dikepalai oleh keluarga dengan paparan kecerdasan buatan yang tinggi akan menjadikan kedua sektor ini rentan jika terjadi perubahan kondisi perekonomian rumah tangga.
Juga melihat lebih dalam dampak kecerdasan buatan di tingkat provinsi. Sebanyak 14 dari 38 provinsi melebihi rata-rata tingkat paparan AI sebesar 22 persen terhadap angkatan kerja di Indonesia. Lima paparan AI tertinggi, DKI Jakarta mencapai 31,7 persen, Kepulauan Riau (27,7 persen), Banten (27,6 persen), Jawa Barat (25,5 persen) dan DI Yogyakarta (25,2 persen).
Banyaknya tenaga kerja yang terbantu oleh teknologi AI tidak lepas dari struktur perekonomian masing-masing daerah. Hal ini terlihat dari sebaran jumlah tenaga kerja pada 17 sektor yang ada.
Apabila lama kerja dapat mempengaruhi besaran gaji, maka ada pekerja yang akan mendapat pengurangan gaji yang cukup besar. Mereka adalah pekerja di sektor yang paling terkena dampak kecerdasan buatan, yaitu keuangan dan asuransi, informasi dan komunikasi, serta layanan bisnis
Masa Depan Pekerjaan It: Inovasi Dan Tantangan Di Era Digital
Mayoritas pekerja di lima provinsi tersebut bekerja pada sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor informasi dan komunikasi. Misalnya DKI Jakarta. Banyak pekerja yang bekerja di sektor perdagangan besar dan eceran (25 persen) serta sektor informasi dan komunikasi (2,5 persen). Keduanya lebih besar dibandingkan rata-rata nasional pekerja pada masing-masing sektor yang hanya sebesar 19,3 persen dan 0,8 persen.
Sejumlah kapal melewati Selat Singapura dekat Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (3/10/2021). Pemerintah berupaya memanfaatkan perekonomian Kepri dengan membentuk serangkaian kawasan ekonomi khusus yang fokus pada produksi barang ekspor.
Mayoritas pekerja di Kepri bekerja pada industri pengolahan (25,6 persen) dan jasa pendidikan 7,2 persen. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 14,4 persen dan 5,2 persen.
Kehadiran AI tidak selalu dipandang sebagai teknologi baru yang bisa berdampak buruk. Sebaliknya, menurut Eisha, AI bisa memberikan dampak positif bagi suatu daerah jika dibarengi dengan ketersediaan infrastruktur yang baik.
Isu Ketenagakerjaan Dan Pelatihan Keterampilan Di Desa Pusat Damai: Meningkatkan Kualifikasi Dan Kesempatan Kerja
“Infrastruktur digital jelas berdampak. “Kalau infrastrukturnya tinggi, (AI) pasti akan berdampak baik,” kata Kepala Pusat Ekonomi Digital dan UKM Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha M Rachbini.
DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan cakupan infrastruktur digital tertinggi (54,5 persen). Disusul Jawa Barat (49,48 persen) dan Kepulauan Riau (48,70 persen).
Teknisi meningkatkan daya untuk meningkatkan kualitas jaringan pada infrastruktur telekomunikasi base transceiver station (BTS) di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
Sementara itu, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya untuk Yogyakarta dan Banten. Keduanya masih memiliki cakupan infrastruktur digital masing-masing sebesar 43,28 persen dan 40,89 persen. Tidak jauh berbeda dengan rata-rata nasional sebesar 40,2 persen.
Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Perkantoran
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada tiga parameter lain untuk mengukur kesiapan digital suatu daerah selain infrastruktur digital, yaitu keterampilan dan pemberdayaan digital serta komposisi pekerjaan penduduk. Kondisi infrastruktur digital di Banten memang berada di bawah rata-rata nasional, namun literasi digital di provinsi ini sangat tinggi yaitu 60,58 persen dan menduduki peringkat kedua setelah Bali (69,11 persen).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Hary Budiarto menjelaskan, ada sejumlah variabel yang bisa digunakan untuk mengukur indeks masyarakat digital. “Digital Society Index mengukur tingkat kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Indeks dapat memudahkan dalam menentukan investasi, khususnya di sektor digital, termasuk AI. Hary mencontohkan, jika ada investasi di Denpasar, kemungkinan gejolak perekonomian di Denpasar akan lebih cepat dibandingkan daerah lain. Perusahaan-perusahaan teknologi mulai merasakan dampak pelemahan ekonomi. Apple bahkan mengalami penurunan laba hampir 11 persen pada kuartal kedua tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Situasi ekonomi dan gangguan rantai pasokan dari Tiongkok menyebabkan laba perusahaan teknologi tersebut anjlok.
JAKARTA, — Perusahaan teknologi raksasa skala kecil kembali mengumumkan PHK. Pengumuman PHK terbaru datang dari Google dan Amazon.
10 Manfaat Teknologi Informasi Di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Munculnya Lapangan Kerja Baru
Namun, fenomena ini tidak berarti bahwa profesional di bidang teknologi digital tidak lagi dibutuhkan di pasar tenaga kerja. Mereka masih berpeluang diterima bekerja di sektor industri non-teknologi yang sedang menjalani transformasi digital di dalam dan luar negeri.
Co-Founder dan Group General Manager Glint Steve Sutanto, Sabtu (20/1/2024), di Jakarta, mengatakan pihaknya memperkirakan adanya koreksi bagi perusahaan teknologi pada paruh pertama tahun 2024. Meski pasar sedang tidak menentu, perusahaan teknologi diperkirakan akan tetap melanjutkannya. untuk merekrut karyawan untuk peran yang menghasilkan pendapatan, seperti pengembangan bisnis dan penjualan.
Namun fokus pada rekrutmen massal akan berkurang dan lebih menekankan pada profitabilitas, kata Steve, Sabtu (20/1/2024) di Jakarta. Untuk kandidat yang dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab